muhamadregifazmi. Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 25 Januari 2010

Posisi Melahirkan 2010


PADA umumnya ketika melahirkan dokter akan meminta Moms untuk berbaring atau setengah duduk. Pada prinsipnya saat proses melahirkan berlangsung, tidak menutup kemungkinan dokter akan meminta Anda mengubah posisi agar persalinan berjalan lancar.

Sebenarnya ada berapa macam sih posisi melahirkan? Konon, tiap posisi melahirkan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing loh Moms.

Simak posisi melahirkan yang direkomendasikan dr Fakriantini Jaya Putri SpOG dari RSU Zahirah, Jakarta Selatan, seperti diulas Mom&Kiddie.

Posisi Berbaring atau Litotomi

Moms terlentang di tempat tidur bersalin dengan menggantung kedua pahanya pada penopang kursi khusus untuk bersalin atau menggunakan kedua tangan untuk menahan paha.

Kelebihan: Jalan lahir menghadap ke depan, sehingga dokter dapat lebih mudah mengukur perkembangan pembukaan. Sehingga waktu persalinan pun bisa diprediksi secara lebih akurat. Kepala bayi lebih mudah dipegang dan diarahkan. Sehingga apabila terjadi perubahan posisi kepala bayi, maka dokter langsung bisa mengarahkan pada posisi yang seharusnya.

Kelemahan: Posisi berbaring membuat ibu hamil (bumil) lebih sulit untuk mengejan. Hal ini karena gaya berat tubuh ibu yang berada di bawah dan sejajar dengan posisi bayi. Pengiriman oksigen melalui darah yang mengalir dari si ibu ke janin melalui plasenta pun jadi relatif berkurang. Hal ini disebabkan letak pembuluh besar yang berada di bawah posisi bayi dan tertekan oleh berat badan bayi. Terlebih jika letak ari-ari berada di bawah si kecil. Akibatnya, tekanan pada pembuluh darah bisa meninggi dan menimbulkan perlambatan peredaran darah balik Moms.

Posisi Miring atau Lateral

Anda berbaring miring ke kiri atau ke kanan dengan salah satu kaki diangkat, sedangkan kaki lainnya dalam keadaan lurus. Posisi ini umumnya dilakukan bila posisi kepala bayi belum tepat.

Kelebihan: Selain peredaran darah Moms bisa lebih lancar, pengiriman oksigen dalam darah dari ibu ke janin melalui plasenta juga tidak terganggu. Sehingga proses pembukaan akan berlangsung secara perlahan-lahan dan persalinan berlangsung lebih nyaman.

Kelemahan: Posisi miring ini menyulitkan dokter untuk membantu proses persalinan karena letak kepala bayi susah dimonitor, dipegang, maupun diarahkan. Dokter pun akan mengalami kesulitan saat melakukan tindakan episiotomi (irisan bedah melalui perineum yang dilakukan unuk memperlebar vagina dengan maksud untuk membantu proses kelahiran bayi).

Posisi Jongkok

Biasanya bumil akan berjongkok di atas bantalan empuk yang berguna untuk menahan kepala dan tubuh bayi.

Kelebihan: Merupakan posisi melahirkan yang alami karena memanfaatkan gaya gravitasi bumi, sehingga ibu tidak perlu terlalu kuat untuk mengejan.

Kelemahan: Selain berpeluang menyebabkan kepala bayi cedera, posisi ini dinilai kurang menguntungkan karena menyulitkan pemantauan perkembangan pembukaan dan tindakan-tindakan persalinan lainnya, semisal episiotomi.

Posisi Setengah Duduk

Pada posisi ini, Moms duduk dengan punggung bersandar pada bantal, kaki ditekuk dan paha dibuka ke arah samping. Pada proses persalinan dengan metoda waterbirth, posisi inilah yang lazim digunakan. Disinyalir posisi setengah duduk ini pula yang kebanyakan dianggap paling nyaman bagi bumil dengan proses persalinan normal.

Kelebihan: Jalan lahir yang perlu ditempuh janin untuk bisa keluar jadi lebih pendek. Suplai oksigen dari ibu ke janin pun juga dapat berlangsung secara maksimal.

Kelemahan: Posisi ini dapat menimbulkan rasa lelah dan pegal pada bagian punggung, terlebih jika proses persalinan berlangsung lama.



0 komentar:

Posting Komentar

News Studentsite

 
free counters

  © Blogger template muhamadregifazmi.blogspot.com by muhamadregifazmi.blogspot.com 2015

Back to TOP